Kamis, 22 Oktober 2015

ALZHEIMER Perampok Kepribadian

Alzheimer adalah kepikunan yang berjalan cepat dan meninggalkan cacat memori yang berat. Penyakit Alzheimer paling sering di temukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun keatas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini di temukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan terdapat sedikitnya 1juta penderita alzheimer pada 2013

Tanda-tandanya :
  1. Anda sedang membaca buku, tiba-tiba anda menyadari, setelah beberapa halaman, tak satupun yang bisa di mengerti atau di pahami, anda mengira “apa saya melamun ya...?” itu terjadi berulang kali 
  2. Anda meminta seorang lainn membaca bagian itu apa yang ia dapat, dan ternyata ia sama sekali tidak mengalami kesulitan.
  3. Anda sedang berjalan di lingkungan rumah, tiba-tiba saja anda merasa : “ini jalan kemana ya?”
  4. Anda tiba - tiba merasa sepertinya pasangan anda, atau sahabat anda “berbeda” sehingga hampir - hampir tidak dapat anda kenali, untuk sesaat ia seperti orang asing. Anda membantin “kok ia berubah ya?” tetapi itu semakin anda mengalami.
  5. Tiba - tiba saja anda curiga terhadap orng - orang di dekat anda, sepertinya mereka hendak menyurangi, menyakiti dan mengancam anda. Seseorang berkisah seorang tokoh khayalan, tiba - tiba saja anda merasa “ia sedang menyindirku”
  6. Anda makin sering “parno” (parannoid). 
  7. Anda kehilangan daya penciuman / indra pembau; rassnya semua masakan jadi tidak enak atau anda makan “begitu saja” (sama tidak enaknya) walau tukang masaknya kelupaan atau kelebihan memberi garam, atau benar - benar sudah pas (bagi orang lain).
  8. Anda tidak mampu menghituang uang dengan benar, atau bagaimana caranya membayar. 
  9. Pada demensia temporofrontal, di luar kesadaran, anda menempatkan angka perhitungan secara terbalik (tanpa anda sadari). Misalnya ketika anda harus membayar tagihan sebesar Rp 89.000,- anda memberikan Rp 98.000,- tanpa anda sadari bahkan ketika ad yang mengoreksinya pun.
  10. Anda mengalami “disleksia”; kesulitan membentuk kata - kata menjadi kalimat karena membayangkan urutan kata perkata yang terbalik - balik. Kesulitan dalam mengikuti pembicaraan, apalagi percakapan yang berlangsung dengan cepat. 
  11. Demikian juga ketika hendak menyeduh teh, anda tidak lagi tahu bagaimana langkah yang harus di lalui secara berurutan atau saat hendak memakai sepatu dimana kaus kaki harus di dipasang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar